Seguidor

Selasa, 28 September 2010

Pria Ini Mengidap Kanker Payudara

Ayah dan ibunya juga menderita kanker payudara dan telah menjalani operasi.

Kanker payudara tak hanya mengancam wanita. Penyakit mematikan itu juga bisa terjadi pada pria. Seperti yang dialami Scott Cunningham, 45.

Pria asal Marion, Carolina Utara, Amerika Serikat, itu terpaksa menjalani operasi pengangkatan jaringan payudara di bawah lapisan putingnya. "Ada semacam benjolan yang diangkat dari balik dada saya," kata Cunningham seperti dikutip dari laman ABC News.

Penyakit yang dideritanya diperkirakan terjadi akibat faktor genetik. Pada 1990-an, ayah dan ibunya juga menjalani operasi kanker payudara. "Sebenarnya masih tak terbayang seorang pria bisa mengalami ini," katanya.

Secara medis, ayah dengan mutasi gen kanker payudara bisa mewariskan sel kanker kepada anaknya baik laki-laki maupun perempuan.

Kasus serupa juga menimpa bintang film Amerika era 1970-an, Richard Rountree, dan penabuh drum band 'Kiss' yang tenar di Amerika pada 1970-an, Peter Criss. "Ini bisa menimpa semua pria, tak peduli segahar apa dia, seberapa banyak tatonya," kata Criss, yang berhasil keluar dari maut setelah menjalani operasi pengangkatan jaringan payudara pada 2008.

Catatan American Cancer Society menunjukkan, terjadi hampir 2.000 kasus kanker payudara pada pria di Amerika Serikat pada 2009. Sekitar 440 pasien di antaranya meninggal. Jumlah itu memang tak sebanyak wanita yang mencapai 240.000 kasus dengan 40.000 pasien meninggal.

Kanker payudara bisa menyerang pria pada berbagai usia. Selain genetika, kanker payudara pada pria juga dapat disebabkan oleh gaya hidup tak sehat seperti kebiasaan merokok dan minum alkohol. Juga gangguan hati yang berdampak pada metabolisme hormonal. Pria dengan kelebihan hormon estrogen juga memiliki risiko tinggi terserang penyakit ini.

Awas Tertular Kanker Serviks di Kloset Duduk

Kontak antarkulit di bagian genital juga bisa memicu penularan virus kanker serviks.

Kanker mulut rahim (serviks) menjadi momok bagi kaum wanita. Di Indonesia, kanker yang disebabkan Human Papilloma Virus (HPV) itu merenggut sedikitnya satu nyawa wanita setiap satu jam.

Dr Laila Nuranna SpOG(K), Kepala Divisi Onkologi Ginekologi Obstetri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan, penularan virus HPV biasanya terjadi lewar hubungan seksual.

Namun, kontak antarkulit di bagian genital juga bisa memicu penularan virus. Misalnya, saling bertukar pakaian dalam atau penggunaan kloset umum. Pada wanita hamil, penularan juga berisiko tinggi terjadi kepada anak yang dikandungnya.

Jumlah prevalensi wanita pengidap kanker serviks di Indonesia terbilang cukup besar. Setiap hari, ditemukan 40-45 kasus baru dengan jumlah kematian mencapai 20-25 orang. Sementara jumlah wanita yang berisiko mengidapnya mencapai 48 juta orang.

Dokter Laila mengatakan, sebagian besar kasus kanker serviks yang terdeteksi di rumah sakit sudah stadium lanjut sehingga sulit diobati. "Jika kanker ditemukan lebih dini, penanganannya akan lebih mudah dan tingkat harapan hidup lebih besar," katanya saat Diskusi Kampanye dan Upaya Penanganan Kanker Serviks di Hotel Lumire Jakarta, Senin 12 April 2010.

Jenis virus HPV tipe risiko tinggi yang mendalangi kanker serviks misalnya virus tipe 16 18, 31 dan 33.

Pencegahan HPV dan kanker serviks perlu dilakukan secara lebih luas dalam hal pemeriksaan dan deteksi dini melalui VIA atau papsmear. Cakupan vaksinasi juga harus diperluas. Idealnya vaksin diberikan pada anak perempuan dan laki-laki usia 10 tahun.

Namun, vaksin masih bermanfaat diberikan hingga umur 55 tahun. "Usia yang telah masuk masa aktif seksual harus dideteksi lebih dulu keberadaan virus tersebut dalam tubuh," ujarnya.

Jangka waktu pemberian vaksin pertama dan kedua bisa dilakukan dalam rentang waktu enam bulan. Dan rentang vaksinasi ketiga selama satu tahun.

Perluasan jangkauan vaksinasi dan edukasi mengenai kampanye kanker serviks dan penanganannya dalam beberapa tahun ke depan diharapkan mampu mengurangi penderita. "Paling tidak, pengetahuan tentang deteksi dini kanker serviks lebih baik sehingga penanganannya lebih cepat," kata Laila.

Tombol Lift 40 Kali Lebih Kotor dari Toilet

Ada 313 koloni bakteri di setiap satu sentimeter persegi permukaannya. Termasuk E Coli.

Bagi Anda yang berkantor di gedung bertingkat, berapa kali menekan tombol di lift dalam sehari? Selama ini mungkin Anda tak sadar bahwa tombol-tombol itu menyimpan sejuta bakteri penyebab sakit.

Seperti dikutip dari laman Daily Mail, penelitian Universitas Arizona, Amerika Serikat, mengungkap, tombol-tombol lift umum berpotensi menyimpan bakteri 40 kali lebih banyak dibandingkan dengan bakteri di toilet umum.

Penelitian ini melakukan uji sampel kuman yang menempel di sejumlah restoran, hotel, bank, perkantoran, dan bandara. Uji sampel memperlihatkan 313 koloni bakteri di setiap satu sentimeter persegi permukaan tombol lift. Sementara di permukaan kloset duduk hanya sekitar delapan koloni pada luas yang sama.

Uji sampel yang melibatkan lembaga penelitian kuman Microban Europe itu juga berhasil mengidentifikasi sejumlah bakteri, di antaranya Escherichia Coli (E Coli). Bakteri yang ditemukan Theodor Escherich ini biasanya hidup pada tinja, dan dapat menyebabkan masalah kesehatan pada manusia, seperti diare, muntaber dan masalah pencernaan lainnya.

Dr Nicholas Moon yang terlibat dalam penelitian mengatakan, potensi bakteri jahat yang menempel di tombol lift tetap tinggi meski dibersihkan secara reguler. "Apalagi di gedung yang cukup ramai, dalam satu menit bisa disentuh puluhan orang yang kita tak tahu kebersihan jarinya," katanya.

Atas hasil penelitian itu, Profesor Hugh Pennington, salah satu ahli mikrobiologi Inggris, meminta masyarakat tak terlalu berlebihan meresponsnya. Yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kewaspadaan terhadap kebersihan tangan. "Cara terbaik untuk melindungi diri sendiri adalah untuk mencuci tangan sebelum makan atau memegang makanan."

Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa meja kantor berpotensi menyembunyikan bakteri 400 kali lebih banyak daripada permukaan kloset duduk. Sedangkan keyboard komputer empat kali lebih banyak daripada bakteri di toilet.

Alergi Air Membuatnya Hidup di 'Neraka'

Mendengar seseorang mengalami alergi makanan atau alergi debu sudah sangat biasa. Tapi, pernahkah mendengar seseorang mengalami alergi air?

Lisa Melland, seorang penjual daging asal Derbyshire, Inggris, merasa kesakitan saat bersentuhan dengan air. Kulitnya seperti terbakar dan timbul ruam sesaat setelah bersentuhan dengan air.

Kondisi yang dialami Melland termasuk penyakit langka yang disebut aquagenic urticaria. Kasus semacam ini diperkirakan hanya ada 40 kasus di dunia.

Penyakit itu mulai menyerang Melland sejak tujuh tahun silam. "Saya tiba-tiba mengalami ruam setelah bersentuhan dengan air. Saya pikir air yang saya gunakan terkontaminasi bahan kimia, namun ketika saya menyentuh air untuk kali berikutnya, gejala yang sama timbul kembali,” kata Melland seperti dikutip dari The Sun.

Sejak penyakit itu terdiagnosis, Melland bak terperangkap ke dalam penderitaan yang dalam. Ia tak boleh berenang. Bahkan, ia sebisa mungkin tak boleh menangis karena air mata yang menetes bisa menimbulkan bercak di wajah.

Ia juga harus membatasi mandi karena aktivitas itu sangat menyakitkan. Efek alergi biasanya berlangsung beberapa jam jika air tak segera dihapus dari tubuhnya. Dan, setelah terkena air, ia harus segera mengoleskan lotion hypoallergenic hingga tubuhnya kembali normal.

Kemanapun ia selalu membawa payung lipat, khawatir air hujan menyentuh tubuhnya. Tisu juga selalu tersedia dalam tas untuk membersihkan wajah dan tangan setiap kali bersentuhan dengan air. "Aku berharap suatu pagi aku akan bangun dan alergi ini bisa hilang,” katanya.

Kasus ini juga menimpa Ashleigh Morris, gadis Australia berusia 21 tahun. Ruam-ruam merah menyakitkan di kulit langsung timbul ketika ia bersentuhan dengan air. Ia tak bisa mandi lebih dari satu menit karena akan sangat menyakitkan. Beruntung alergi itu hanya di kulit. Mereka tak memiliki masalah ketika minum air.

Nina Goad dari British Association of Dermatologist mengatakan, alergi air kemungkinan terjadi akibat tingginya kadar histamin dalam darah. Namun sejauh ini, para ahli belum mengetahui dengan pasti apa penyebab kondisi langka itu sehingga pengobatannya juga belum ditemukan.

8 Gejala Stres Tersembunyi

Rutinitas padat yang Anda jalani sehari-hari tanpa disadari bisa memicu stres. Sebuah portal psikologi Italaia, 'Psiche', memuat tulisan tentang tanda utama dari stres dan depresi. Dalam tulisan tersebut para ahli menekankan, laju kehidupan yang berlangsung sangat cepat membuat seseorang sering tidak mengetahui bahwa tubuhnya telah lama dalam kondisi stres.

Ada gejala-gejala tertentu yang bisa dijadikan sinyal Anda tengah mengalami stres. Namun, seringkali gejala ini diabaikan hingga akhirnya berujung depresi, yang bisa meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit.

Agar gejala stres tak berubah menjadi penyakit membahayakan, ada baiknya Anda mengetahui tanda-tanda terselubung, seperti dikutip laman Genius Beauty:

1. Mendadak sering sakit kepala
2. Nyeri haid yang hebat dan berlangsung beberapa hari
3. Sering mimpi buruk
4. Hasrat ngemil yang tinggi sepanjang hari
5. Mengalami ruam kulit
6. Alergi berkepanjangan
7. Sakit perut dan sering mual
8. Gatal-gatal

Ketika gejala ini muncul dan tidak kunjung sembuh meski sudah minum obat ringan, segera berkonsultasi dengan dokter.

Yang perlu Anda sadari bila mengalami delapan gejala di atas, solusi awalnya adalah menenangkan diri. Istirahat dibarengi dengan menjalani kegiatan menyenangkan, seperti melakukan hobi, berenang, jogging, bersepeda, atau menghirup udara segar bisa menjadi obat alami terbaik.

Gadis Ini Koma 4 Minggu Gara-gara Es Krim

Musibah bisa terjadi di waktu yang tak terduga. Bahkan di saat liburan. Itulah yang dialami Rachel Devine saat berlibur dengan kekasihnya di Turki, pada pertengahan tahun lalu. Gara-gara tak menyadari dirinya alergi terhadap satu makanan, liburan itu nyaris merenggut nyawanya.

Waktu itu, saat menikmati hangatnya matahari Turki, gadis berusia 25 tahun asal Irlandia ini dan kekasihnya, Chris Mee membeli es krim untuk menyejukkan dahaga. Setelah satu suapan, tiba-tiba Rachel merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Bibirnya membengkak, dan ia menjadi sulit bernapas, seperti dikutip dari laman The Sun.

Baru diketahui, es krim tersebut mengandung susu kambing, yang belakangan diketahui Rachel alergi susu tersebut ketika masih kecil. Dalam situasi sulit bernapas, Rachel mencoba mengatasi masalahnya dengan memakai obat inhaler untuk asmanya. Namun, tak berhasil.

Rachel juga sempat menyuntikkan adrenalin EpiPen yang selalu dibawanya jika mengalami kasus-kasus syok serius. Tapi, itu juga tak berhasil. Rachel pun pingsan di tempat kejadian.

Sang kekasih langsung membawanya ke rumah sakit. Di sana, dokter menduga Rachel terkena serangan jantung setelah mendiagnosis otak Rachel mengalami kekurangan oksigen. Rachel pun divonis mengalami koma.

Di Turki, Rachel mendapat perawatan intensif dan ditemukan adanya pembengkakan otak. Setelah delapan hari pengobatan, ia diterbangkan dengan pesawat jet medis ke rumah sakit negara asalnya.

Namun, setibanya di Belfast, Irlandia, dokter yang menanganinya lebih pesimistis dan memberitahukan keluarganya untuk bersiap-siap menerima kejadian terburuk. Pengalaman beberapa pasien yang koma membuat dokter tidak berani memberikan harapan yang tinggi kepada keluarga Rachel.

Ajaibnya, setelah empat minggu koma Rachel akhirnya tersadar. Rachel mengaku ketika tersadar mengira dirinya mengalami kecelakaan pesawat dalam perjalanan ke Turki. Walau otaknya selamat, namun gadis itu tidak dapat berjalan dan sulit berbicara.

Meski dalam kondisi itu, Rachel bertekad ingin sembuh dengan mengikuti program rehabilitasi. Secara perlahan, Rachel mulai bisa mengucapkan beberapa kata dan bisa berdiri. Rachel mengaku ingin kembali hidup normal.

Dokter mengatakan Rachel sangat beruntung karena alergi langka dan ekstrim yang menyerangnya bisa membunuhnya.Gejala seseorang mengalami alergi makanan diawali gatal-gatal kulit dan sulit bernapas.

Jika alerginya tergolong parah, reaksi yang berbahaya adalah saluran udara mulai menyempit sehingga jantung tidak bisa memompa udara dengan baik. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen cukup. Ketika tubuh kekurangan oksigen, daya fungsi otak menurun. Jika pertolongan terlambat, bisa menyebabkan kematian.

Apakah Anda Bisa Baca Pikiran Pasangan

Tanpa sadar, Anda dan pasangan sebenarnya bisa saling membaca pikiran. Penelitian Sydney University of Technology, Australia, mengungkap bahwa sinkronisasi kerja otak mayoritas pasangan sangat selaras.

Penelitian yang fokus untuk melihat eksistensi 'indera keenam' ini menemukan pola identik pada aktivitas otak antarpasangan yang memiliki kedekatan hubungan emosional.

Itu berarti mereka telah mencapai suatu keadaan di mana sistem saraf dalam keadaan harmonis. Keadaan ini membantu mereka saling mengetahui pikiran dan emosi masing-masing. Temuan luar biasa muncul dari analisis aktivitas otak pada pasien dan konselor dalam sesi terapi.

Sejumlah psikolog telah lama mengetahui bahwa beberapa pasangan belajar untuk berpikir seperti pasangannya. Ini memungkinkan mereka untuk 'tahu' apa yang akan dikatakan atau dipikirkan pasangannya.

Para peneliti yang terlibat percaya, sinkronisasi kerja otak ini tidak hanya berpengaruh pada pasangan, tapi juga teman dekat, dan antaranggota keluarga.

Penelitian sebatas melihat aktivitas sistem saraf, yaitu dengan mempelajari otak dan detak jantung 30 relawan selama sesi konseling. Salah satu peneliti mengungkapkan, momen penting adalah ketika otak pasien dan konselor mulai bekerja dan saling sinkronisasi dalam tahapan altered state.

"Ketika tahapan itu terjadi kita dapat dapat membaca otak dan pikiran orang lain dalam level yang dalam atau bisa dikatakan indera keenam," kata Dr. Trisha Stratford, dari Sydney University of Technology, seperti dikutip dari Daily Mail.

Selama tahapan altered state, bagian dari otak masing-masing orang dapat mengontrol sistem saraf dan denyut jantung akan berdetak secara bersamaan.