Seguidor

Selasa, 25 Januari 2011

Pengertian Dasar Internet/Intranet 

A. Sejarah Internet/Intranet
                    Internet (Interconnected Network) berawal dari impian J.C.R Licklider (1915-1990), seorang psikolog di Massachusetts Insitute of Technology tentang sebuah galactic networks di awal tahun 1960-an. Internet pertama kali dikembangkan dalam penelitian militer Amerika serikat yang disebut Advanced Research Project Agency Network (ARPANet).
 
                      Jaringan internet dinilai efektif karena memiliki protokol dan sistem pencari rute-rute alternatif untuk menyebarkan data dan informasi sehingga kalau satu titik diserang, sistem jaringan akan tetap berfungsi. setelah sukses dalam proyek pertamanya, internetterus dikembangkan oleh berbagai pihak. berikut ini adalah beberapa pengembangan yang dilakukan.
  1. Packet Switching. Pada tahun 1968, ARPANet memulai penelitian yang menjadi permulaan packet switching yang membuat komunikasi antarjaringan bisa dilakukan.
  2. Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Pada akhir tahun 1970-an, Vinton G. Cerf dan Robert E. Khan berhasil menyempurnakan Packet Switching menjadi (TCP/IP) yang sampai saat ini masih digunakan.
  3. Pembuatan sakelar
 Satir, sindiran, kritik. Apa pun kesan yang bisa diresapi dari lagu berjudul Andai Aku Gayus Tambunan semestinya ia bermuara pada satu hal: bahwa agar sanggup berbicara di “frekuensi” yang sama dengan pendengarnya, lagu bisa bercerita atau bersyair tentang apa saja, bahkan masalah serius seperti kasus Gayus Tambunan. Dengan kata lain, hanya percaya pada tema asmara untuk bisa menjaring audiens yang luas adalah berlebihan (walau, barangkali, memang benar hal ini lebih mudah menemukan audiens; sebab bukankah setiap orang pernah atau paling tidak ingin merasakan cinta?).




Gayus, belakangan ini, siapa yang tak tahu? Sekurang-kurangnya orang pasti pernah mendengar namanya atau melihat fotonya saat mengenakan wig yang konyol itu. Dia bukan tokoh roman percintaan yang populer. Dia tak punya kisah asmara yang mengharubirukan perasaan siapa saja. Dia adalah antagonis, seseorang yang menjadi tersangka kasus besar mafia hukum dan mafia perpajakan yang kebetulan melakukan tindakan-tindakan luar biasa yang menunjukkan betapa, seperti digambarkan dalam syair Bona, “hukuman bisa dibeli”.



Pasti tak semua orang mau tahu bagaimana sebenarnya kedua mafia itu membelit instansi pemerintah, penegak hukum, dan barangkali juga organisasi politik, sehingga transaksi untuk mengakali dan mengelak dari sanksi hukum bisa dilakukan. Tapi ada satu titik yang mempertemukan kepentingan siapa pun: mereka paham betapa praktek kotor penginjak-injakan hukum yang melibatkan birokrat, pengusaha, dan politikus serta ketidakdilan sedang berlangsung.“Bona Paputungan memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan kekecewaan, kejengkelan, dan keputusasaan terhadap bobroknya sistem hukum --dan apalagi moralitas --di negeri ini.”



Dan di situlah Bona Paputungan memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan kekecewaan, kejengkelan, dan keputusasaan terhadap bobroknya sistem hukum --dan apalagi moralitas --di negeri ini.



Melalui Andai Aku Gayus Tambunan, lelaki 30 tahun ini, sadar atau tidak, telah melontarkan satu lagu protes. Inilah yang nyaris hilang dalam lanskap musik kita, sebab hampir tak ada musisi yang peduli terhadap apa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat atau di negara ini.



Tentu saja, kita bisa mengatakan bahwa Bona punya pengalaman pahit yang bisa dia ceritakan dan kebetulan bertolak belakang dengan apa yang dialami Gayus: dia pernah dibui tanpa bisa keluar untuk pergi ke mana-mana. Bagi seniman, pengalaman langsung, dalam hal apa pun, akan lebih berperan sebagai dorongan kuat untuk berekespresi dan berkreasi.



James Joyce menghasilkan A Portrait of the Artist as a Young Man berdasarkan jalan hidupnya. Pramoedya Ananta Toer menerbitkan Nyanyi Sunyi Seorang Bisu, yang merupakan kumpulan tulisannya semasa dalam tahanan di Pulau Buru. Banyak lagi karya lain yang berlatar belakang serupa --yang merupakan otobiografi penciptanya.



Tetapi jika semua seniman harus melalui tahapan seperti itu untuk menghasilkan karya, rasanya di dunia ini tak bakal berlimpah karya besar. Dalam kenyataannya, banyak juga karya --seni rupa, puisi, prosa, tari, drama, lagu, apa pun --yang cenderung merupakan refleksi dari suatu keadaan; karya-karya ini berasal dari pengamatan dan renungan, juga empati, penciptanya terhadap situasi tertentu, bukan pengalaman langsung. Dalam musik, lagu-lagu protes hampir selalu berpijak pada situasi tertentu itu.



Dengan kata lain, yang berfungsi dalam penciptaan karya-karya semacam itu adalah kepekaan. Untuk berkreasi, seorang seniman tak harus menjadi tenaga kerja wanita yang direndahkan dan disiksa di luar negeri, atau orang miskin yang harus digusur dari suatu kawasan di perkotaan, atau Nenek Minah di Ajibarang, Banyumas, yang mesti menjalani hukuman satu bulan dengan masa percobaan tiga bulan lebih karena memetik tiga butir kakao di perkebunan milik PT Rumpun Sari Antan. Dia hanya perlu mengasah sensitivitas, dan punya kepedulian.



Dan itulah sesungguhnya yang dilakukan Bona, walau dia menghubungkannya dengan pengalaman pribadinya --dan meskipun, barangkali, dia punya alasan lain. Kasus Gayus, kita tahu, baru satu hal dari beragam kecompang-campingan di negeri ini. Ada banyak persoalan genting lainnya, karut-marut sosial politik, ketidakadilan, dan krisis moral, yang sebenarnya bisa menjadi sumber ilham bagi musisi mana pun. Soalnya tinggal ada kepedulian atau tidak.
  Host acara KICK ANDY yang biasa tayang di MetroTV, Andy F Noya menuliskan klarifikasi terkait insiden pengusiran terhadap Tatty Elmir, Direktur Eksekutif Djakarta Public Society. Pria dengan penampilan kalem itu berusaha memberikan fakta yang sebenarnya, menjawab tulisan Tatty Elmir di blognya.




Andy mengungkapkan, sesuai dengan skenario acaranya pada setiap topik yang dibahas dibagi dalam enam segmen. Setiap segmen memiliki pesan masing-masing, dan konklusi atau pesan moral akan disampaikan di segmen lima dan enam. Segmen awal biasanya lebih membeberkan dan mengungkapkan fakta-fakta.



Pada saat segmen tiga berakhir, demikian penjelasan Andy dengan judul tulisan 'Tanggapan Andy F Noya atas Pengusiran Penonton di Kick Andy', tiba-tiba Ibu Dewi Motik melakukan interupsi. Di mana saat itu nara sumber yang tampil adalah remaja pria (19 tahun) yang terjerumus dalam seks bebas dan bahkan seks komersial.



Dewi Motik yang hadir sebagai penonton atas ajakan psikolog Elly Risman, yang kebetulan sebagai salah satu narasumber, mengaku dizalimi dengan kehadiran anak remaja tersebut. Dia sembari menegaskan kalau datang ke acara KICK ANDY untuk mendengarkan temannya (Elly), bukan mendengarkan pernyataan nara sumber yang tengah bicara fakta tersebut.



"Karena Ibu Dewi Motik (yang datang terlambat) berkali-kali menyatakan dia telah dizolimi, maka saya mempersilakan Ibu Dewi untuk meninggalkan studio jika dia merasa tidak nyaman dengan narsum yang sedang saya wawancarai," demikian kalimat Andy F Noya.



Saat itu juga Dewi Motik meninggalkan Studio, seiring kemudian tiba-tiba Tatty Elmir berdiri dan dengan suara lantang menyatakan hal yang sama dengan Dewi Motik.



"Dia mengatakan datang ke studio untuk mendengarkan Ibu Elly dan bukan untuk mendengarkan 'bualan' remaja tersebut," tulis Andy.



Kepada penonton Andy menjelaskan agar dalam mengikuti rekaman malam itu sebaiknya melihatnya secara utuh, jangan sepotong-sepotong, agar bisa dipahami. Sebab saat itu rekaman baru berjalan tiga segmen dari enam segmen.



Namun saat itu Tatty Elmir tetap menunjukkan raut wajah tidak senang, dan dengan alasan waktu yang terbatas Andy tidak bisa menjelaskan secara detail, selain juga harus tetap memperhatikan kepentingan 500-an penonton lain



"Maka kepada penonton tersebut saya mengatakan jika dia merasa terganggu silakan meninggalkan studio," tegas Andy menjlentrehkan.

Selasa, 11 Januari 2011

9 Kebiasaan Menyegarkan Otak

Rasa jenuh dengan aktivitas sama setiap harinya dapat menimbulkan depresi. Kebosanan ini juga bisa membuat otak Anda merasa 'kurang tertantang'. Jika Anda sering mengalami hal ini, jangan diam saja. Lakukan latihan berikut ini yang bisa membuat Anda seperti memiliki otak 'baru'.

Dorothea Brande, penulis dan editor asal Amerika Serikat yang terkenal dengan bukunya "Wake Up and Live and Becoming a Writer", menyarankan beberapa latihan mental untuk membuat pikiran Anda jadi lebih tajam. Latihan-latihan dimaksudkan untuk menarik Anda keluar dari kebiasaan dan rutinitas, memberikan Anda perspektif berbeda, serta menempatkan Anda dalam situasi yang membutuhkan akal serta kreativitas dalam memecahkan masalah.

Brande percaya, hanya dengan melakukan pengujian dan peregangan sendiri Anda mengembangkan kekuatan mental. Berikut sembilan latihan yang disarankan oleh Brande yang bisa Anda coba, seperti dikutip dari Divine Caroline.

1. Habiskan satu jam setiap harinya dengan tidak berkata apa-apa. Kecuali, untuk menjawab pertanyaan secara langsung, di tengah-tengah kelompok, tanpa menimbulkan kesan bahwa Anda merajuk atau sakit. Cobalah bersikap sebiasa mungkin.

2. Berpikirlan selama 30 menit setiap hari tentang satu subjek. Mulailah dengan berpikir dalam lima menit jika 30 menit terlalu lama.

3. Berbicaralah selama 15 menit per hari tanpa menggunakan kata "Aku", "Saya", dan "Milik saya".

4. Cobalah untuk diam di tengah keramaian

5. Lakukan kontak dengan orang baru dan biarkan ia menceritakan banyak hal soal dirinya tanpa ia menyadari.

6. Ceritakan secara eksklusif tentang diri sendiri dan kesenangan Anda tanpa mengeluh, membual atau membuat bosan teman Anda.

7. Buat rencana selama dua jam per hari dan lakukan rencana itu dengan konsekuen.

8. Buatlah 12 kegiatan yang dilakukan secara acak dan spontan. Misalnya, sepulang mendatangi tempat makan yang belum pernah dikunjungi sebelumnya lalu pulang bukan dengan naik taksi tetapi ojek. Atau, biasanya pada pagi hari Anda minum kopi, minumlah air putih atau jus. Usahakan kegiatan tersebut berbeda dari rutinitas Anda.

9. Dari waktu ke waktu, luangkan setiap harinya menjawab "Ya" untuk setiap permintaan orang lain, tapi tentunya yang masuk akal.